Education is a Life

CM principle #8

Education is a life means that education should apply to body, soul and spirit. The mind need ideas of all kinds, so the child’s curriculum should be varied & generous with many subjects included.

Membaca ini saya sempat bingung, apa maksudnya. Dalam bagian ini CM banyak membahas tentang ide. Ideas keeps the mind alive. Vital, bersemangat, hidup. Bila tidak ada ide diterima, manusia hanya akan menjadi tubuh yang dewasa tetapi isinya kosong. Hanya menjalani hidup dengan segala rutinitasnya begitu saja, tanpa ada sesuatu yang berarti. Tidak bersemangat, kalah dengan sistem, menerima, tidak memikirkan, ya, begitu saja.

Berbeda dengan orang yang memiliki visi. Dia tidak puas dengan kondisi yang ada, punya mimpi, punya teori yang harus dibuktikan, dan tidak akan berhenti sebelum berhasil membuktikannya. Visi ini membuat orang itu hidup. Bersemangat. Berani menantang segala halangan. Visi ini menguatkannya untuk terus maju, apapun rintangannya.

Ide/visi/inspirasi ini tidak datang tiba-tiba. Ide ini perlahan memasuki kehidupan dalam berbagai cara. Dan ketika sudah kukuh, bisa mengarahkan hidup seseorang dengan unik. Contoh, perjalanan Ferdinand Magellan yang yakin ada jalan pintas dari samudra Atlantik ke Pasifik, dan iapun terus mencarinya sampai menemukannya. Meskipun hidupnya harus berakhir dalam perjalanannya, namanya terus dikenang. Ada banyak penemu, penjelajah dan tokoh-tokoh lain dalam berbagai bidang yang hidup dikuasai oleh ide itu. Mereka terkenal sebagai tokoh yang mengubah dunia. Karena itu CM pun berkata bahwa ide datang dari alam rohani, dari Tuhan. Tuhan seperti memilih orang-orang tertentu untuk menerima ide itu. Dan ketika mereka menjalankannya, kehendak Tuhan yang jadi. Penemuan obat, revolusi, perang maupun perdamaian, dlsb,

Tanggungjawab kita adalah memastikan anak menerima banyak asupan ide. Ide harus memiliki fakta dan kisah dibaliknya. Terus menabur ide, karena kita tidak tahu kapan anak akan terpantik. Ide perlu terus ditambahkan, karena kita tidak akan menyerap semuanya lewat 1 media saja. Kita perlu variasi, beragam dan kaya.

Suatu peringatan bagi orangtua, cara hidup dan perkataan kita yang buruk bisa ditangkap anak sebagai ide. Dan kita juga sering memberikan opini kita. Opini yang tidak akan membuat anak menangkap ide. Anak harus memproses ide itu sendiri.

CM mengingatkan supaya kita jangan takut memberikan anak kisah yang negatif karena takut anak akan menangkap hal negatif itu. Kita harus berani mengambil resiko itu. Dalam kurikulum yang bervariasi ini, selalu ada 2 sisi kisah, supaya anak mendapat pesan dari keduanya, sehingga anak bisa belajar adil. Saya rasa inilah maksud CM. Tidak memberikan ide yang berat sebelah, anak harus mencernanya sendiri, memprosesnya sendiri. Dan ide mana yang akan diterima, Tuhan yang memimpin.

Leave a comment